Rabu, 26 Oktober 2011

Pasca Simoncelli Tewas, Rossi Dikabarkan Pensiun?


Pasca Simoncelli Tewas, Rossi Dikabarkan Pensiun?

Kecelakaan antara Colin Edwards (tengah), Valentino Rossi (kiri) dan Marco Simoncelli saat Grand Prix MotoGP Malaysia di Sepang, Minggu (23/11). Simoncelli meninggal akibat luka dada, kepala dan leher. AP/ Ruben Yap

Berita terkait


<a href='http://openx2.tempointeraktif.com/www/delivery/ck.php?n=a6f00733&cb=' target='_blank'><img src='http://openx2.tempointeraktif.com/www/delivery/avw.php?zoneid=400&cb=&n=a6f00733' border='0' alt='' /></a>
TEMPO Interaktif, Roma - Pembalap andalan Tim Ducati, Valentino Rossi, dikabarkan akan pensiun dari dunia balap pascakematian sahabatnya, Simoncelli. Jika kabar itu benar, berarti Rossi tidak akan berlaga lagi di sirkuit Valencia.

Namun Rossi membantah isu itu. "Saya tidak pernah mengatakan itu," kata dia dalam Reuters dan Associated Press, Selasa, 25 Oktober 2011. Rossi menduga kabar yang berkembang pascakematian sahabat karibnya itu digunakan untuk mendongkrak penjualan surat kabar. Kemarin Rossi tiba di Roma untuk mengantar jenazah Simoncelli.

Sebelumnya Davide Brivio, mantan manajer Tim Yamaha tempat Rossi bernaung sebelum hijrah ke Ducati, telah menepis kabar tersebut. "Banyak yang bertanya tentang kabar yang menyebut Rossi akan pensiun membalap. Ini sama sekali tidak benar. Saya minta maaf kenapa harus menjelaskan hal ini," tulis Brivio di akun Twitter-nya.





Memang, saat insiden tabrakan di tikungan ke-11 di sirkuit Sepang, Malaysia, yang menewaskan Marco Simoncelli, 24 tahun, Rossi tengah bertarung ketat dengan pembalap Tim Yamaha Tech 3, Edward Collins. Beberapa saat keduanya bersaing, tiba-tiba motor yang ditunggangi Simoncelli terjatuh dan tertabrak oleh motor yang dikendarai Edward dan Rossi.

Hanya, Rossi berada di sebelah kanan, sehingga tak menabrak langsung Simoncelli yang terjatuh dari motornya. Sejak peristiwa itulah merebak isu Rossi mundur dari dunia balap.

Valentino Rossi memulai kariernya di dunia balap pada 1996 mengikuti sang ayah, Graziano Rossi, yang juga seorang pembalap di era 70-an. Saat itu pembalap berjuluk "The Doctor" tersebut berlaga di Grand Prix di kelas 125 cc untuk Tim Aprillia dan menyabet gelar juara dunia pada 1997.

Sejak debutnya di dunia balap hingga 2011 ini pembalap yang pernah bergabung dengan Tim Honda dan Yamaha itu telah membukukan sembilan gelar juara dunia. Sembilan gelar itu adalah sekali di kelas 125 cc dan sekali di kelas 250 cc, serta tujuh kali di kelas 500 cc dan MotoGP.

Meski Rossi siap tampil di balapan pamungkas MotoGP di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, yang akan digelar pada 4-6 November 2011, sejumlah pihak memastikan balapan tersebut tidak akan seseru laga balapan sebelumnya. Selain tidak menentukan lagi dalam perebutan juara dunia, balapan kuda besi itu tidak akan diikuti para pembalap top.

Sebut saja Marco Simoncelli yang tewas dalam kecelakaan maut di Sepang, Malaysia. Pembalap lainnya adalah Jorge Lorenzo dan Colin Edwards. Lorenzo harus beristirahat pascakehilangan sebagian jari manis saat pemanasan di sirkuit Phillip Islands, Australia.

Adapun Edwards mengalami cedera bahu dalam kecelakaan yang menewaskan Simoncelli. Dia harus beristirahat dalam waktu lama guna memulihkan kondisi kesehatannya. "Hari ini saya akan di- sinar X," kata Edward dalam laman Facebook-nya.

ARIF ARIANTO

Klasemen Sementara MotoGP 2011

1 Casey STONER Honda AUS 325 (Juara dunia nilai tak terkejar*)
2 Jorge LORENZO Yamaha SPA 260
3 Andrea DOVIZIOSO Honda ITA 212
4 Dani PEDROSA Honda SPA 208
5 Ben SPIES Yamaha USA 156
6 Marco SIMONCELLI Honda ITA 139
7 Valentino ROSSI Ducati ITA 139
8 Nicky HAYDEN Ducati USA 132
9 Colin EDWARDS Yamaha USA 109
10 Hiroshi AOYAMA Honda JPN 94
11 Hector BARBERA Ducati SPA 77
12 Alvaro BAUTISTA Suzuki SPA 67
13 Cal CRUTCHLOW Yamaha GBR 57
14 Karel ABRAHAM Ducati CZE 56
15 Toni ELIAS Honda SPA 55
16 Randy DE PUNIET Ducati FRA 49
17 Loris CAPIROSSI Ducati ITA 36
18 Kousuke AKIYOSHI Honda JPN 7
19 John HOPKINS Suzuki USA 6
20 Shinichi ITO Honda JPN 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar